Opinion Peblika

Opinion Peblika
Suasana Foto Galian Tanah Tambang C Tanpa Melalui SRKL dan AMDAL di Wakatobi

Senin, 21 Mei 2012

LA ODE MUHAMMAD JAFAR DINOBATKAN SEBAGAI SULTAN BUTON


|

Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 3

http://www.kendarikita.com/2012/05/la-ode-muhammad-jafar-dinobatkan.html

Prosesi pelantikan siolimbona. Setelah dilantik siolimbona, maka selanjutnya siolimbona yang memproses / menyeleksi calon sultan dengan kreteria yang ketat, termasuk disembahyangi, dan proses magis lainnya. Kemudian siolimbona memutuskan 1 orang yang terpilih sebagai sultan buton.  Foto : Sultan Darampa/Kendarikita.com  
BAUBAU- KK- Setelah cukup lama vakum, sekitar 52 tahun, sejak mangkatnya Sultan Buthuuni yang ke-37, La Ode Muhammad Falihi pada tahun 1960, keluarga Keraton Kesultanan Buton, Sulawesi kembali menggelar penobatan H.La Ode Muhammad Jafar SH sebagai Sultan Buton ke-39. 

Acara penobatan yang dikenal dengan istilah Bulilingiyana Pau Laki Wolio itu bertempat di Baruga Keraton Kesultanan Buton, Kota Baubau pada tanggal 19 Mei 2012 lalu. 

Ketua Panitia Penobatan Sultan Buton (Bulilingiyana Pau Laki Wolio), La Ode Ahmad Manise, S.Pd, dan sekretarisnya Ir Asrun Addin mengurai, Kerajaan Buthuuni (Buton) adalah kerajaan yang berdaulat sejak abad ke-13, dan kemudian mengubah status pemerintahannya menjadi Kesultanan Buthuuni pada 1 Ramadhan 948 hijriyah (1540 masehi), ketika itu agama Islam resmi menjadi agama kesultanan.

Kesultanan Buhtuni telah menetapakan sistem pemerintahan yang modern, struktur pemerintahan yang lengkap dengan mencakup segala bidang, pembagian wilayah antara pusat dan daerah dengan masing-masing memiliki kedaulatan sendiri-sendiri selama 7 abad. Namun pada akhirnya,Sultan Buton ke-37, La Ode Muhammad Falihi mangkat tahun 1960, dan sejak itu Kesultanan kekosongan pucuk pemimpinan.

Akhirnya, pada tanggal 12 Pebruari 2011 tahun lalu, tokoh adat dan budaya se-Kesultanan Buthuuni menggagas pertemuan di Baruga Keraton Buthuuni dengan menghasilkan kesepakatan bersama. Mereka sepekat membentuk kembali perangkat Kesultanan Buthuuni dan nama Lembaga Adat Kesultanan Buton yang diawali dengan pembentukan Siolimbona.

Lalu pada tanggal 22 Mei 2011,  juga pada tempat yang sama, telah dikukuhkan Siolimbona yang disaksikan langsung oleh Pitu Puluh Rua Kadie dan Pata Barata wilayah kesultanan. Selanjutnya, Siolimbona bertugas untuk memilih, menentapkan dan melantik Laki Wolio (Sultan Buthuuni).

Tahapan adat Siolimbona dalam pemilihan, penetapan dan pelantikan Laki Wolio (Sultan Buthuuni) adalah (1) Tiliki, (2) Buataka Katange, Kambojai, dan Paso, (3) Fali, dan Sokiana Pau, (4) Bulilingiyana Pau Laki Wolio (penobatan Sultan).

Berdasarkan prosedur adat pelaksanaan penobatan Sultan Buthuuni dilaksanakan 120 hari setelah Sokayana Pau (penobatan Sultan), sehingga tepat 19 Mei 2012 , bertempat di Baruga Keraton Buthuuni telah dilakukan Ritual Sokayana Pau Laki Wolio . (Sultan Darampa). sehingga tepat 19 Mei 2012 , bertempat di Baruga Keraton Buthuuni telah dilakukan Ritual Sokayana Pau Laki Wolio . (Sultan Darampa).Laki Wolio . (Sultan Darampa).